Pada musim 2002-03, Kuranyi yang masih membela Stuttgart mencetak 15 gol di Bundesliga 1. Inilah prestasi terbak pemain asal Jerman di Bundesliga 1 pada musim ini.
LAHIR di Rio de Janeiro, Brasil tapi berkewarganegaraan Jerman. Inilah sosok striker, Kevin Kuranyi. Fisiknya yang tinggi dan kuat membuat dirinya tidak hanya menjadi striker andalan bagi timnas Jerman saja, tapi juga bagi klub yang dibelanya kini, FC Schalke 04.
Kuranyi lahir dari keluarga berdarah campuran. Ayahnya adalah keturunan Jerman, ibunya berasal dari Panama, sedang kakeknya lahir di Budapest. Karena tempat lahir dan darah keturunan itulah, membuatnya dapat bermain untuk Brasil, Panama dan Hungaria.
Kuranyi memulai karier sepak bolanya pada tahun 1988 dengan bergabung di klub Portugal, Serrano FC Petropolis di usianya yang baru menginjak enam tahun. Lima tahun kemudian ia ditransfer ke Las Promesas Panama. Di klub tersebut, Kuranyi hanya bermain selama satu musim saja. Ia kemudian kembali lagi ke Serrano FC Petropolis. Tapi itu hanya berlangsung sementara saja. Tiga tahun kemudian, Kuranyi kembali lagi ke Las Promesas Panama dan bermain selama satu musim.
Tahun 1997, Kuranyi pindah ke Jerman dan bergabung dengan tim amatir, VfB Stuttgart. Di dalam klub inilah Kuranyi mulai merasakan kesuksesannya menjadi seorang pemain sepak bola. Dari 33 penampilannya bersama tim amatir Stuttgart ini, Kuranyi berhasil mencetak 10 gol.
Ia kemudian bergabung dengan tim profesional Stuttgart pada tahun 2001. Di sini ia lagi-lagi ia sukses mencetak banyak gol. 40 gol berhasil ia ciptakan dari 99 pertandingan yang dijalaninya.
Selama empat tahun bergabung dengan Stuttgart, Kuranyi membawa timnya menjadi runner-up Bundesliga 1 musim 2002-03. Pada musim tersebut, Kuranyi juga berhasil mengantarkan Stuttgart menjuarai Piala UEFA Intertoto tahun 2002 dan finalis Piala Liga Jerman tahun 2005.
Kuranyi akhirnya meninggalkan dan pindah ke FC Schalke 04 pada awal musim 2005-06. Di Gelsenkirchen, pemain yang menguasai lima bahasa ini selalu menjadi top skorer bagi Schalke. Hebatnya lagi prestasi tersebut sukses diukirnya selama tiga tahun berturut-turut sejak pertama kali datang. Tak heran, Schalke menganggapnya sebagai aset berharga bagi klub.
0 komentar:
Posting Komentar