Kaka pernah mencetak gol istimewa ke gawang Fenerbahce di Liga Champions musim 2005-06. Gol itu disebut-sebut sebagai salah satu gol terbaik di Liga Champions. Kaka melakukan solo run dari tengah lapangan dan melewati tiga pemain lawan sebelum menaklukkan kiper Fenerbahce.
Ricardo Izecson dos Santos Leite, demikian nama lengkap Kaka. Dia adalah gelandang serang andalan AC Milan. Kehebatannya bermain tidak perlu diragukan lagi. Kaka termasuk salah satu pemain terbaik di dunia.
Fakta konkret mendukung predikat tersebut. Pada tahun 2007, Kaka kebanjiran penghargaan. Dia terpilih sebagai Pemain Terbaik Dunia versi FIFA, Pemain Terbaik Dunia versi FIFPro, Pemain Terbaik Italia dalam ajang Oscar del Calcio, sekaligus menyabet Ballon d’Or 2007 secara bersamaan.
Sukses itu tak lepas dari kiprah memesona pemain asal Brasil ini pada musim 2006-07. Kaka mengantar Milan meraih gelar juara Liga Champions. Di kompetisi itu, dia menjadi top skorer. Prestasi yang mengantarnya meraih predikat pemain terbaik Liga Champions 2006-07, sekaligus menyandang gelar penyerang terbaik.
Kaka pertama kali bergabung ke Milan pada awal musim 2003-04. Dia dibeli dari Sao Paulo seharga 8,5 dolar AS (sekitar Rp78, 2 miliar). Sebuah harga yang termasuk murah untuk pemain sehebat Kaka.
Pada musim pertamanya, Kaka langsung tampil sensasional. Dia mengantar Milan meraih scudetto berkat sumbangan 10 gol dari 30 laga di Serie-A. Sesudahnya Kaka dianugerahi gelar pemain terbaik Italia dan pemain asing terbaik Serie-A.
Musim 2004-05, Kaka tetap tampil brilian. Dia tidak terkena “sindrom musim kedua” yakni tampil buruk di musim kedua di Serie-A. Terbukti Kaka masih mencetak 7 gol dari 36 laga di Serie-A. Selain itu, dia juga mengantar Milan menembus final Liga Champions, meski kalah dari Liverpool. Pada ajang itu, Kaka terpilih sebagai midfielder terbaik.
Pada musim 2005-06, Kaka makin mempertegas kehebatannya sebagai gelandang serang yang produktif. Faktanya, dia mampu mencetak 14 gol di Serie-A. Di musim ini dia juga mencetak hat-trick pertamanya Milan dalam pertandingan melawan Chievo Verona di Serie-A (09/04/06).
Kiprah istimewa ini meyakinkan Milan untuk terus mempertahankannya. Kendati Real Madrid berminat, Milan tidak mau melepas Kaka. Hingga kini Kaka terus merumput di Milan. Dia bahkan mempertegas niatnya untuk pensiun di I Rossoneri. Salah satu impiannya yakni menjadi kapten Milan di masa depan nanti.
0 komentar:
Posting Komentar