Dalam beberapa kesempatan, Frederic Kanoute telah menggunakan bakat sepakbolanya untuk hal-hal positif. Komunitas muslim di Sevilla tentu tak akan lupa saat striker internasional Mali ini menyumbangkan gajinya untuk menyelamatkan sebuah mesjid di kota tersebut, tahun 2007 silam.
Kini, Kanoute kembali menunjukkann perhatiannya pada masalah-masalah di luar sepakbola, lewat selebrasi saat mencetak gol. Hal tersebut terlihat saat ia mencetak gol kedua Sevilla dalam pertandingan kontra Deportivo la Coruna, Rabu (7/1) kemarin. Selebrasi yang dilakukannya adalah menyibak bagian depan jerseynya, untuk memperlihatkan kaus dalamnya yang berisi tulisan ‘Palestina’, dalam berbagai bahasa.
Tindakan ini jelas ditujukan sebagai bentuk dukungan pada Palestina yang saat ini sedang mendapat serangan hebat dari Israel. Atas selebrasi ini, Kanoute pun diberikan hukuman kartu kuning dari wasit Antonio Mateu Lahoz. Sanksi wajar untuk pemain yang mencopot kostumnya, meski untuk kasus ini, Kanoute tidak benar-benar melepas seragamnya.
Namun ia kini berpotensi mendapat sanksi tambahan atas tindakan tersebut. Aksi ini diindikasi oleh Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF), sebagai suatu tindakan berbau politis. Padahal tindakan apapun yang berbau politik sejatinya diharamkan dari sepakbola. Jumat (9/1) ini, RFEF akan mempelajari kasus tersebut dengan lebih mendalam.
Tindakan Kanoute jelas mendapat sambutan positif dari kedutaan Palestina untuk Spanyol. Hal ini diutarakan oleh Mahmoud Aluanen, sang duta besar.
“Ini adalah langkah yang sangat berani. Striker Sevilla itu telah memperlihatkan kalau dirinya adalah sosok yang pemberani dengan membela daerah kami lewat tindakan di depan publik,” puji Aluanen seperti dikutip Radio Marca.
“Atlet juga merupakan manusia, dan mereka tidak dapat menyembunyikan perasaannya. Mereka punya hak untuk mengekspresikan opininya mengenai hak asasi manusia. Saya yakin seluruh anak-anak Palestina, yang mencintai sepakbola Spanyol, akan tergerak dengan tindakan tersebut,” imbuhnya.
Mengenai kemungkinan jatuhnya sanksi pada Kanoute, ia justru mendapat pembelaan dari pihak yang mestinya tersindir dengan tindakannya tersebut, Israel. Duta besar Israel untuk Spanyol, Raphael Schultz, menyatakan kalau pihaknya sama sekali tidak terganggu dengan selebrasi seperti itu.
“Kita semua harus bertindak bersama sehingga dapat tercipta perdamaian di tempat itu (Timur Tengah). Percampuran antara politik dan olahraga terkadang merupakan hal yang buruk, namun jika opininya adalah hal yang spesifik itu tidak (buruk). Saya percaya kalau (Michael) Owen melakukan hal serupa untuk menunjukkan dukungannya pada pekerja pelabuhan di Liverpool, dan itu adalah reaksi positif,” ujar Schulz.
“Seseorang harus menghormati tindakan tersebut, namun saya tidak mau memberikan opini pribadi. Saya tidak percaya kalau hal tersebut akan memancing kekerasan, saya menonton pertandingannya, dan kaus tersebut tidak lebih hanya berisi tulisan Palestina. Tidak ada kata-kata menganai perlawanan terhadap Israel, dan saya tidak percaya kalau hal itu akan memicu kekerasan,” tandasnya bijak.
wocoen dewe...!!!!